Pages

Minggu, 01 Januari 2012

Pernikahan Solusi konkrit Perbaiki Akhlaq Bangsa

Di era Globalisasi yang disertai dengan semakin kencangnya badai demoralisasi menerpa setiap sisi kehidupan manusia ini, kian banyak muda-mudi yang kehilangan nyali untuk menikah secara resmi. Padahal hasrat manusiawi mereka kian bergolak dan meletup-letup, serasa tak kuasa mengendalikannya.

Perkawinan adalah fitrah yang terjadi pada setiap makhluk ciptaan Allah. Dalam Al-Qur’an surat Adzdzariyat ayat : 49 Allah menegaskan: “ Dan segala sesuatu Kami ciptakan secara berpasang-pasang”. Oleh karena itu, naluri seorang lelaki pasti cenderung mencintai perempuan, demikian pula sebaliknya. Saling mencintai di antara insan yang berlainan jenis merupakan kebutuhan biologis, yang hak itu bisa tersalur bila terjadi perpaduan dan kerjasama antar keduanya.

Bagaimana jika hubungan antara laki – laki dan perempuan sudah semakin bebas tanpa mengenal peraturan dan hukum, apa yang akan terjadi di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara? Bagaimana keadaan Negara bila hubungan antara anak dan bapak tidak diketahui secara jelas?. Kehidupan mereka seperti binatang yang penting dapat memuaskan nafsu birahi.

Moral bangsa semakin rusak, dan generasi penerus negeri ini akan semakin hancur karena tidak ada pondasi moral yang baik. Pernikahan adalah sebuah bangunan, yang didalamnya ada peraturan, perintah, hak dan kewajiban serta larangan, begitu juga dengan Negara. Pernikahan dapat dikatakan miniatur suatu Negara, jika pernikahan baik, baik juga keadaan suatu Negara.

Solusi perbaikan moral bangsa dengan pernikahan bukan sekedar mimpi atau khayalan, dengan menikah akan lahir generasi – generasi cerdas pembangun negeri untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang bermoral dan bermartabat. Tanamkan dalam benak pemuda-pemudi Indonesia untuk tidak takut menikah ketika sudah siap, hilangkan anggapan bahwa menikah usia muda dapat menjadikan usia cepat tua, miskin, gak gaul dan lain sebagainya. Menikah untuk melahirkan keturunan yang disahkan oleh agama dan diakui oleh Negara.

Bila hati sudah berdenyut – denyut

Sekujur badan serasa digigit semut

Segera bulatkan tekad jangan semaput

Saatnya kita mengatakan” Menikah Siapa Takut!”